Rekonstruksi Kecelakaan Mahasiswa UNNES: Dua Versi yang Mengguncang

beritakecelakaan.com – Kecelakaan yang merenggut nyawa Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES), pada 1 Oktober 2025, menyisakan misteri. Proses rekonstruksi yang digelar oleh Satlantas Polrestabes Semarang mengungkap dua versi berbeda dari saksi yang hadir.

Dua Versi Kronologi Kecelakaan

Rekonstruksi berlangsung di Jalan Veteran Semarang mulai pukul 10.00 WIB. Polisi memaparkan bahwa Iko dan rekannya, Achmad Ilham, melaju dari arah barat menuju Jalan Veteran. Namun, saat melintas di samping Mapolda Jateng, mereka terlibat kecelakaan dengan saksi Muhamad Aziz Saputra dan Ficky Ardianto yang mengendarai sepeda motor bernomor polisi H 2331 DP.

Menurut Ficky, saat itu mereka sedang mengejar sebuah mobil yang diduga terlibat tabrak lari. Namun, setelah melihat ada polisi, mereka berhenti dan kemudian kecelakaan dengan Iko terjadi. “Ada anggota, saya berhenti,” kata Ficky di lokasi.

Namun, keterangan berbeda disampaikan Ilham. Ia mengatakan bahwa dirinya dan Iko datang dari arah Jalan Pahlawan dan berbelok ke arah Jalan Veteran. “Saya kan nongkrong pindah dari Jalan dr Cipto ke Pahlawan lagi di Telkom, pas di Telkom itu jam 02.00-an udah ramai, terus saya mau pulang naik, naik terus belok kanan (arah Jalan Veteran),” kata Ilham menjawab pertanyaan polisi di lokasi. Ilham mengaku tidak terlalu tahu yang terjadi, namun yang ia ingat ada lemparan benda ke muka sehingga ia dan Iko terjatuh. Setelah itu, Ilham mengaku pingsan dan saat bangun sudah berada di rumah sakit.

Tantangan dalam Penyidikan

Perbedaan keterangan antara saksi dan rekannya menambah kompleksitas kasus ini. Ilham menyarankan agar polisi membuka rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian, mengingat posisi Mapolda Jateng yang dekat dengan tempat kejadian. “Kami meminta polisi untuk menguji mana yang betul. Karena sebetulnya sederhana, lokasi ini kan terjadi di samping Mapolda. Kita bisa sama-sama lihat bahwa ada satu CCTV di belakang saya, ada CCTV di pagar Polda, Itu tidak mungkin blind spot. Sebetulnya sederhana, Ini akan selesai dan terang kalau kemudian Polrestabes atau Polda Jawa Tengah berani membuka CCTV itu,” ujar Ilham.

Harapan Keluarga dan Publik

Keluarga Iko dan masyarakat berharap agar penyidikan kasus ini dapat dilakukan secara transparan dan profesional. Mereka mendesak agar pihak berwenang membuka rekaman CCTV dan mengungkap fakta yang sebenarnya. “Kami ingin keadilan untuk Iko. Jangan biarkan kasus ini menjadi misteri,” ujar salah seorang keluarga korban.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan institusi pendidikan dan aparat kepolisian. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan tidak ada pihak yang ditutup-tutupi.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai hasil penyidikan kasus ini. Publik terus menunggu perkembangan selanjutnya dan berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan transparan dan adil.

nita mantan steamer