Pesawat Latih Jatuh di Bogor: Marsma TNI Fajar Adrianto Gugur
Latihan Rutin Berakhir Tragedi di Ciampea
Ciampea, Kabupaten Bogor, 3 Agustus 2025 — Marsma TNI Fajar Adrianto memimpin latihan rutin pesawat Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Sekitar pukul 09.19 WIB pesawat tiba-tiba jatuh saat manuver di kawasan udara Ciampea. Kondisi cuaca cerah namun pesawat kehilangan kendali mendadak sebelum menyentuh tanah. Kopilot bernama Roni selamat namun mengalami luka parah dan menjalani perawatan intensif. Marsma Fajar sempat dilarikan ke rumah sakit namun jenazahnya tiba di kamar jenazah jelang siang.
TNI AU dan FASI Reaksi Cepat
TNI AU dan FASI memberikan informasi awal tentang tragedi ini. Mereka segera turun ke lokasi jatuh dalam radius radar pengawasan. Tim penyelamat termasuk Basarnas Kabupaten Bogor, TNI AU, dan relawan lokal ikut evakuasi. Federasi Aero Sport Indonesia menyatakan Fajar sebagai penerbang senior bersertifikat. Kopilot Roni saat ini dalam kondisi kritis namun sadar dan merespon positif terhadap prosedur medis darurat. FASI menjamin proses investigasi internal berjalan cepat untuk menelusuri penyebab.
Setiap Insiden Menuntut Evaluasi Protokol
Insiden mengingatkan pentingnya evaluasi protokol penerbangan latih. FASI dan TNI AU segera periksa rekaman data penerbangan. Selain itu, semua pesawat latih sejenis GT500 akan diperiksa menyeluruh. Investigasi akan melibatkan teknisi, regulator penerbangan, dan anggota FASI. Hasil investigasi akan diumumkan secara terbuka kepada publik dan komunitas penerbangan. Mereka tidak akan menunda proses evaluasi dan transparansi data teknis penerbangan.
Marsma Fajar Adrianto Meninggalkan Legasi Penerbangan
Marsma Fajar Adrianto, lahir 20 Juni 1970 di Bandung, meniti karier sejak lulus AAU 1992. Ia pernah memimpin Skadron 3 Lanud Iswahyudi dan jabatan Kadispenau. Fajar dikenal sebagai penerbang F‑16 yang terlibat insiden diplomatik Bawean pada 2003. Ia menjabat Kapoksahli Kodiklatau sejak Desember 2024. Banyak kolega menyampaikan duka cita atas kepergiannya. Federasi mencatat Fajar mendidik banyak penerbang muda di FASI. Pribadi tegas dan rendah hati itu tetap harum namanya dalam komunitas dirgantara lokal.