Pemicu Ledakan di Pamulang Tangsel Terungkap Tidak Ditemukan Sisa Bahan Peledak
Pamulang, Tangerang Selatan – Misteri ledakan besar yang mengguncang kawasan permukiman di Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, akhirnya mulai terungkap. Hasil penyelidikan Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa ledakan tidak melibatkan bahan peledak atau bom. Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya, Kompol Nofriansyah, menyatakan bahwa pemicu ledakan kemungkinan berasal dari tabung gas elpiji.
Menurut keterangan Kompol Nofriansyah pada Jumat (12/9/2025), hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menunjukkan adanya akumulasi gas di ruang tertutup yang terpicu percikan api. Ia menambahkan bahwa tim menemukan regulator tabung gas elpiji 12 kilogram dalam kondisi rusak, dililit kabel isolasi hitam, dan tuas kompor gas dalam posisi “ON”. Tabung gas itu kosong saat ditemukan, sementara bekas efek api terlihat pada benda-benda yang mudah terbakar. Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa ledakan murni disebabkan oleh gas, bukan bahan peledak.
Dampak Ledakan: Rumah Rusak dan Korban Luka
beritakecelakaan.com – Peristiwa yang terjadi pukul 05.20 WIB ini menyebabkan kerusakan signifikan di lingkungan sekitar. Delapan rumah terdampak, dengan empat di antaranya hancur hampir rata dengan tanah. Tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk tiga korban dengan luka bakar parah mencapai 90 persen. Empat korban lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.
Ledakan yang mengguncang kawasan permukiman ini memicu kepanikan warga. Suara dentuman terdengar sangat keras, membuat rumah-rumah di sekitar porak poranda. Genteng, asbes, dan berbagai material rumah beterbangan, menimpa kendaraan dan properti warga.
Irma, salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari titik ledakan, menuturkan bahwa suara ledakan terdengar berbeda dari ledakan biasa. “Suaranya seperti dari bawah tanah, terdengar mendem, bukan keras langsung,” ujarnya, dikutip Kompas.com. Ia menambahkan bahwa debu dan serpihan material jatuh dari langit-langit rumahnya, menutupi seluruh ruangan. “Kalau yang dekat lokasi, plafonnya hancur. Kami agak berjarak, tapi kotorannya tetap jatuh berserakan,” jelas Irma.
Ahmad Fadli, warga lain yang rumahnya hancur, menggambarkan kehancuran rumahnya secara rinci. Ruang tengah hingga dapur berserakan dengan puing kayu, bambu, dan genteng. Dinding yang semula dicat kuning dan biru runtuh, menimpa perabotan rumah tangga. Menurut Fadli, ledakan terjadi sekitar pukul 05.10 WIB saat suasana pagi masih sunyi. “Titik ledakan di belakang rumah, suaranya sangat keras,” ujarnya, dikutip dari TribunTangerang.
Eti, warga lain, menambahkan bahwa ia mendengar ledakan setelah melaksanakan salat Subuh. “Saya sedang sholat Subuh, tiba-tiba terdengar suara keras. Warga langsung berlari keluar rumah untuk mencari sumber ledakan,” jelasnya.
Analisis Kepolisian: Tabung Gas Jadi Fokus Utama
Polisi langsung memasang garis kuning untuk mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan intensif. Petugas meminta keterangan dari para saksi, memotret kondisi rumah, serta memeriksa sisa-sisa material di lokasi. Kompol Nofriansyah menegaskan, tim tidak menemukan sisa bahan peledak, sehingga fokus penyelidikan kini tertuju pada kemungkinan ledakan akibat tabung gas.
Pengamatan di TKP menunjukkan kerusakan parah di rumah-rumah sekitar titik ledakan. Atap runtuh, dinding retak, pintu dan jendela lepas dari bingkainya. Bongkahan bata, semen, dan kayu berserakan di area sekitar. Kerusakan ini tidak hanya menimbulkan kehilangan material, tetapi juga trauma bagi warga yang menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung.
Warga sekitar, penasaran dengan kondisi rumah dan lingkungan pasca-ledakan, berbondong-bondong datang ke lokasi. Peristiwa ini menjadi topik hangat karena sifat ledakan yang misterius dan kekuatannya yang menghancurkan. Meski penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan, dugaan kuat mengarah pada tabung gas elpiji yang tersisa dalam kondisi kosong, tetapi masih menyisakan akumulasi gas yang mudah terbakar.
Tindakan Lanjutan
Ledakan di Pamulang menimbulkan duka mendalam dan kerugian materi besar bagi warga. Penyelidikan sementara menunjukkan bahwa gas elpiji menjadi penyebab utama, bukan bahan peledak. Polisi dan tim Gegana terus melakukan pemeriksaan mendalam untuk memastikan penyebab pasti, termasuk memeriksa kemungkinan kelalaian dalam penggunaan tabung gas.
Warga diimbau tetap waspada terhadap penggunaan tabung gas, terutama di ruang tertutup. Pihak kepolisian juga mengingatkan pentingnya tindakan preventif untuk menghindari ledakan serupa. Pemantauan dan edukasi mengenai keselamatan gas elpiji menjadi kunci untuk mencegah insiden tragis di masa mendatang.