BMW M4 Hantam Median di Blitar, Sosok Wakil Bupati Beky Jadi Sorotan

BMW M4 Hantam Median di Blitar, Sosok Wakil Bupati Beky Jadi Sorotan

beritakecelakaan.com – Pada Jumat malam, 29 Agustus 2025, sekitar pukul 21.00 WIB, suasana Simpang Empat Jalan Kanigoro di Kabupaten Blitar mendadak gempar. Sebuah mobil sport mewah BMW M4 Coupe berwarna hijau kekuningan melaju kencang dari arah utara menuju selatan. Ketika mobil itu berbelok ke kanan, manuvernya meleset. Bagian belakang menyentuh median hingga kendaraan langsung oleng dan akhirnya terperangkap di pembatas jalan.

Benturan keras membuat bagian depan mobil ringsek, sedangkan roda depan menancap kuat di median. Mesin mobil sempat meraung keras sebelum kendaraan itu kehilangan kendali. Tak lama kemudian, warga sekitar berlarian ke lokasi, termasuk sejumlah anggota DPRD yang baru saja keluar dari rapat paripurna. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana mobil mewah itu terhenti dalam kondisi mencolok di tengah jalan.

Kesaksian Warga dan Sorotan terhadap Sosok Pengemudi

Seorang saksi mata, penjaga Apotek Marwah yang berada tidak jauh dari lokasi, mengaku mendengar suara benturan yang begitu keras. Setelah itu, ia melihat mobil BMW tersebut terpental ke median. Ia menuturkan bahwa seorang pria keluar dari kursi kemudi, sosok yang disebut-sebut sebagai “Kaji Beky,” yang tak lain adalah Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah. Kesaksian ini langsung menyulut perhatian warga yang semakin memadati lokasi kejadian.

Selanjutnya, aparat gabungan dari polisi lalu lintas dan Satpol PP berupaya mengevakuasi kendaraan. Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam karena mobil tersangkut cukup dalam di median. Setelah berhasil dievakuasi, petugas menderek mobil sport tersebut ke Polsek Kanigoro untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Analisis Polisi tentang Penyebab Insiden

Kasat Lantas Polres Blitar, AKP Rio Angga Prasetyo, menjelaskan kronologi secara detail. Menurutnya, BMW M4 bergerak dari arah utara menuju selatan. Ketika pengemudi membelokkan kemudi ke kanan, sudut belok terlalu luas sehingga roda belakang menghantam median. Kontrol kendaraan pun hilang, dan akhirnya mobil berhenti dengan kondisi tersangkut. Rio menegaskan bahwa penyebab utama kecelakaan berasal dari kelalaian pengemudi yang kurang memperhitungkan panjang serta dimensi mobil sport tersebut.

Namun, identitas pengemudi masih menjadi teka-teki. Laporan polisi mencatat inisial BH sebagai pengendara. Nama itu sesuai dengan inisial Wakil Bupati Beky Herdihansah. Pihak kepolisian kini masih memverifikasi apakah benar beliau yang mengemudikan mobil atau hanya menjadi penumpang.

Reaksi Publik dan Tuntutan Keterbukaan

Kecelakaan tunggal ini langsung menimbulkan kehebohan. Warga sekitar berkerumun, sementara sejumlah anggota legislatif ikut menyaksikan kejadian tersebut. Banyak pihak mempertanyakan kepemilikan mobil sport yang tidak memakai pelat nomor, apalagi foto-foto mobil itu cepat menyebar di media sosial. Situasi ini memicu keresahan dan menumbuhkan tuntutan agar pihak kepolisian menyampaikan fakta yang transparan kepada publik.

Polisi kini memeriksa sejumlah saksi untuk menyusun timeline kejadian dengan rinci. Mereka berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan secepatnya agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Publik berharap bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, siapa pun pihak yang terlibat.

Pelajaran Berharga tentang Keselamatan Berkendara

Di balik gemerlap mobil mewah yang terjebak di median, kecelakaan ini mengandung banyak pelajaran penting. Pertama, pengemudi harus benar-benar memahami dimensi kendaraannya, terutama ketika mengemudi mobil berperforma tinggi. Kedua, setiap pengendara perlu menjaga konsentrasi penuh saat melakukan manuver di jalan raya. Ketiga, suara mesin yang meraung keras memang bisa menarik perhatian, tetapi justru bisa menurunkan fokus pengemudi.

Selain itu, keterampilan mengemudi kendaraan sport berbeda jauh dengan kendaraan biasa. Mobil dengan tenaga besar memerlukan pengendalian ekstra dan sikap lebih hati-hati. Pada akhirnya, keselamatan selalu lebih berharga dibandingkan sensasi atau gengsi saat berkendara.