Digitalisasi Pelatihan Berkendara Jadi Strategi Utama Turunkan Angka Kecelakaan
beritakecelakaan.com – Irjen Agus Suryonugroho sebagai Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) menegaskan pentingnya peningkatan pendidikan keselamatan lalu lintas melalui revitalisasi dan digitalisasi fasilitas pelatihan. Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari arahan Kapolri agar Korlantas Polri terus berinovasi melalui pembaruan dan digitalisasi Indonesia Safety Driving Center (ISDC). Program ini bertujuan menanamkan budaya keselamatan dan disiplin berkendara sejak dini kepada masyarakat.
ISDC berfungsi sebagai pusat pelatihan keselamatan yang memberikan edukasi kepada pengendara mengenai tata cara berkendara yang benar. Kakorlantas menegaskan bahwa keselamatan di jalan harus dimulai dari pendidikan, bukan sekadar penegakan hukum. Oleh karena itu, ISDC akan dijadikan contoh untuk diterapkan di berbagai wilayah.
Digitalisasi Pelatihan di Semua Wilayah
Revitalisasi dan digitalisasi ISDC membuka akses pelatihan yang lebih luas bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Setiap daerah direncanakan memiliki Safety Driving Center (SDC) serupa ISDC untuk mendukung pemerataan pendidikan keselamatan. Melalui pemanfaatan teknologi digital, pelatihan akan mencakup simulasi, modul e-learning, serta sistem pemantauan berbasis data.
Dengan pendekatan ini, peserta pelatihan dapat belajar secara fleksibel dan memperoleh pengalaman interaktif yang realistis. Instruktur dapat menilai kemampuan peserta secara objektif melalui sistem digital yang terintegrasi. Kakorlantas juga menilai bahwa inovasi ini mampu memperkuat ekosistem keselamatan di jalan raya serta meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya kedisiplinan berlalu lintas.
Dampak Terhadap Angka Kecelakaan dan Tantangan
Program digitalisasi pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi di Indonesia. Korlantas menargetkan agar masyarakat memahami bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat. Melalui ISDC dan SDC di berbagai daerah, pelatihan dapat diberikan secara sistematis dan berkelanjutan.
Meski begitu, masih terdapat sejumlah tantangan seperti keterbatasan infrastruktur digital di beberapa wilayah, kebutuhan pelatihan bagi instruktur, serta kurangnya partisipasi masyarakat. Kakorlantas menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi hambatan tersebut. Ia berharap bahwa dalam jangka panjang, program digitalisasi ini akan memberikan dampak nyata terhadap penurunan angka kecelakaan secara nasional.
Kolaborasi dan Komitmen Nasional
Kakorlantas menekankan bahwa keselamatan berlalu lintas tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi lintas lembaga dan dukungan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa keselamatan di jalan berawal dari pengetahuan dan disiplin pribadi. Oleh karena itu, Korlantas berkomitmen menjadikan ISDC dan SDC sebagai program prioritas nasional.
Langkah digitalisasi juga mendukung visi pemerintah dalam membangun sistem transportasi modern yang berbasis teknologi. Dengan pengawasan dan pelatihan yang lebih terstruktur, masyarakat diharapkan lebih patuh terhadap aturan dan lebih sadar terhadap risiko berkendara. Melalui kombinasi inovasi digital dan komitmen lintas sektor, Indonesia berpotensi menciptakan budaya keselamatan jalan yang berkelanjutan.
