Truk Tersambar KA Mataram di Indramayu, 23 Perjalanan Terganggu

beritakecelakaan.com – Kereta Api Mataram jurusan Pasar Senen–Solo Balapan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan tanpa palang pintu Desa Jengkok, Indramayu, Sabtu dini hari. Peristiwa terjadi sekitar pukul 00.11 WIB pada petak jalan Kertasemaya–Arjawinangun, kilometer 188+6. Truk melintas saat sinyal perlintasan sudah aktif dan lampu/bendera peringatan menyala. Pengemudi truk segera menyelamatkan diri dan meninggalkan kendaraannya di tengah jalur kereta.

Benturan itu membuat truk terpental sekitar 50 meter dari lokasi semula. Lokomotif kereta mengalami kerusakan pada bagian depan setelah menabrak truk. Petugas PT KAI segera mengevakuasi truk dan menarik lokomotif untuk memulihkan jalur rel.

Dampak Terhadap Operasional KA

Peristiwa itu menghentikan sementara perjalanan kereta api di jalur utara Jawa. PT KAI mencatat 23 perjalanan KA terganggu, termasuk yang menuju Jakarta dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Penumpang kereta harus menunggu hingga proses evakuasi selesai dan rel dinyatakan aman kembali untuk dilewati. PT KAI juga meminta maaf atas ketidaknyamanan dan keterlambatan yang dialami penumpang.

Penanganan Evakuasi dan Perbaikan

Petugas melakukan evakuasi truk sekitar pukul 02.00 WIB. Lokomotif kereta ditarik mundur ke stasiun terdekat, yaitu Stasiun Kertasemaya, sekitar pukul 02.40 WIB. PT KAI menerjunkan tim teknis dan keamanan untuk memeriksa kondisi jalur serta mengganti lokomotif rusak. Sementara itu, petugas setempat mengatur lalu lintas agar operasi kereta bisa berjalan kembali lancar.

Imbauan Keselamatan dan Respons Publik

PT KAI mengimbau masyarakat sekitar agar selalu berhati-hati melintas perlintasan tanpa palang. Perlintasan sebidang perlu diawasi lebih ketat terutama di daerah rawan. Pemerintah daerah serta pemangku kepentingan diharapkan mempercepat pemasangan palang pintu dan sistem peringatan di seluruh perlintasan sebidang. Publik juga didorong agar tak nekat menerobos perlintasan saat sinyal sudah aktif untuk mencegah insiden serupa.