Tiga Orang Hilang Setelah Rumah Mereka Tenggelam Diterjang Banjir Bali
beritakecelakaan.com – BALI – Tiga orang dari satu keluarga dilaporkan hilang akibat banjir besar di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (10/9/2025). Mereka adalah Hadnar Boelan (56), istrinya Bewi Ratnawati Soenarjo (57), dan anak mereka Riviere Timothy George Wicaksono Boelan (23). Ketiganya merupakan warga Perumahan Permata Residence, Mengwitani, yang terdampak banjir bandang. Hingga malam Kamis, mereka belum ditemukan dan diduga terbawa arus deras. Rumah keluarga Boelan hancur total setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Kondisi Desa Dan Perumahan Terdampak
Mengwitani adalah desa tradisional di Kecamatan Mengwi yang tetap mempertahankan nilai budaya Bali. Perumahan Permata Residence dibangun di jalur aliran air alami dan di atas tanah urukan bekas sungai. Kondisi ini membuat kawasan sangat rentan terhadap banjir. Warga dan pejabat setempat menyoroti penyempitan jalur sungai akibat alih fungsi lahan menjadi kavling perumahan, serta bangunan rumah yang tidak sesuai kontur tanah dan memiliki fondasi lemah. Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, memerintahkan evaluasi izin pembangunan dan pemanfaatan ruang untuk mencegah bencana lebih lanjut.
Kronologi Hilangnya Keluarga Boelan
Laporan wartawan Tribun Bali menyebutkan satu unit rumah di Perumahan Permata Residence amblas, sementara rumah di sebelahnya ambles di bagian belakang. Bangunan lain di sekitarnya juga terkikis air karena debit sungai meningkat hingga sekitar 3,5 meter. Wayan Subawa, warga setempat, menyatakan banjir terjadi sekitar pukul 02.20 WITA akibat retaknya bendungan di hulu Mengwi. Semua penghuni berupaya menyelamatkan diri ke hulu, namun keluarga Boelan tetap berada di rumah hingga terbawa arus. Beberapa warga melihat korban memasukkan kendaraannya ke dalam rumah dan membuat story sebelum terseret banjir. Pencarian mereka masih berlangsung dan terkendala alat berat serta kondisi sungai.
Data Korban Dan Dampak Banjir
BNPB mencatat hingga Kamis (11/9/2025) pukul 17.00 WITA, banjir menewaskan 16 orang. Korban tersebar di Denpasar (10 orang), Gianyar (3 orang), Jembrana (2 orang), dan Badung (1 orang). Satu orang masih hilang. Banjir juga berdampak pada 659 warga lainnya, sementara 552 orang mengungsi. Bencana ini dipicu hujan ekstrem sejak Senin (8/9/2025) malam hingga Selasa (9/9/2025) dini hari. Sungai-sungai besar seperti Tukad Badung, Tukad Mati, dan Sungai Candigara meluap sehingga merendam permukiman, jalan, dan fasilitas umum.
Penyebab Banjir Ekstrem
BMKG menyebut curah hujan ekstrem mencapai 385 mm per hari, dipengaruhi fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang memperkuat pembentukan awan hujan di Bali. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa dinamika atmosfer tidak biasa ini diperparah oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin, sehingga debit sungai meningkat drastis hingga 85,85 m³/detik. Topografi perbukitan dan pasang surut laut memperlambat aliran air ke laut, memperburuk genangan di hulu.
Upaya Penanganan Darurat
Tim BNPB dan BPPD bertindak cepat. Kurang dari 24 jam pasca-bencana, Kepala BNPB memimpin koordinasi penanganan darurat di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, sekaligus meninjau lokasi terdampak. Bantuan logistik seperti tenda, selimut, matras, sembako, dan perahu karet disalurkan ke titik pengungsian. Suharyanto menyapa warga di lokasi dan mendengar langsung kebutuhan mendesak mereka. Tim gabungan melanjutkan evakuasi, pencarian korban hilang, serta penyedotan air di wilayah tergenang. Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial menyiapkan layanan kesehatan dan dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Pemulihan Infrastruktur Dan Keberlanjutan Kegiatan Warga
Genangan mulai surut di sebagian wilayah, namun proses pembersihan material longsor dan perbaikan infrastruktur masih berlangsung. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memaksimalkan penanganan darurat dan pemulihan pasca-bencana. Fokus utama tetap pada keselamatan warga, pencarian korban hilang, dan memastikan lingkungan terdampak dapat kembali layak huni secepat mungkin.