SEBAB Istri Arya Daru Syok dan Mengalami Depresi, Kuasa Hukum: Terkejut Ada Orang Lain yang Dihukum Suaminya
beritakecelakaan.com -Jakarta – Kasus kematian Arya Daru Pangayunan masih memicu banyak pertanyaan, terutama terkait sosok Vara yang dikaitkan sebagai kekasih almarhum. Vara merupakan teman dekat Arya Daru di Kementerian Luar Negeri. Hubungan profesional mereka membuat keduanya sering bekerja sama. Bahkan, istrinya, Meta Pita, mengenal Vara karena Arya sering menceritakan mengenai rekan kerjanya itu.
Sayangnya, kabar mengenai keterlibatan Vara dalam kematian Arya Daru mulai beredar. Sebelum ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning di indekos kawasan Menteng, Arya terakhir terlihat bersama Vara dan Dion di salah satu pusat perbelanjaan. Setelah itu, Arya pulang ke kosannya. Sepanjang perjalanan pulang, Arya sempat menghubungi istrinya melalui WhatsApp, namun terjadi salah kirim pesan yang menimbulkan kebingungan.
Chat Terakhir dan Kekhawatiran Istri
Pukul 21.17 WIB, Arya mengirim pesan kepada istrinya dengan panggilan “Ay” bertuliskan, “Ay naik apa? Masih makan?” Meta tampak terkejut dan membalas singkat, “Hah,” pada menit yang sama. Namun, Arya tidak merespons. Meta mencoba kembali mengirim pesan bertanya kepada siapa suaminya sedang chat, namun tetap tidak mendapatkan jawaban.
Pukul 21.20 WIB, Meta mencoba menelepon Arya, namun tidak tersambung. Ia kembali mengirim pesan “Sayang?” pada pukul 21.25 WIB, namun pesan itu tidak terkirim. Kejadian ini membuat Meta sangat cemas dan menambah misteri sebelum Arya ditemukan tewas.
Kondisi Istri dan Dampak Psikologis
Kuasa hukum keluarga Arya, Dwi Librianto, mengungkapkan bahwa Meta masih dalam kondisi depresi berat. Ia belum bisa tampil ke publik karena masih syok akibat kematian suaminya. Dwi menyebut, Meta merasa sangat terpukul karena mengetahui adanya pihak lain yang dekat dengan suaminya, meski hal itu terkait pekerjaan.
“Meta merasa tidak berharga dan sangat kecewa. Ia bahkan sangat down terhadap Arya, karena selama ini mengenal Arya sebagai sosok family man,” ujar Dwi Librianto. Dwi menambahkan bahwa Meta mengenal Vara karena Arya selalu menceritakan aktivitasnya bersama rekan kerja tersebut. Meta mengetahui Vara dan Dion bukan sosok asing, melainkan bagian dari lingkaran kerja Arya.
Pemeriksaan Polisi dan Bukti Barang
Dalam konferensi pers, Kombes Pol Wira Satya Triputra tidak mengungkap hubungan Arya dengan Vara, tetapi memastikan pihaknya telah memeriksa saksi tersebut. Wira Satya juga menegaskan adanya barang-barang milik Arya berupa alat kontrasepsi yang ditemukan di dua lokasi, yaitu di kamar dan tas selempang lantai 12. Polisi belum dapat memastikan tujuan penggunaan barang tersebut, tetapi tetap menjadi bagian dari penyelidikan.
Istri Arya Kirim Surat ke Kapolri
Kini, Meta berani tampil ke publik melalui kuasa hukumnya dan mengirim surat resmi kepada Kapolri. Surat itu, bernomor 46/R/VIII/2025, dikirim pada Rabu (27/8/2025) dan diterima anggota polisi Briptu Bagas. Meta meminta bantuan Kapolri dan Presiden Prabowo Subianto untuk mengungkap misteri kematian Arya Daru.
Surat tersebut menegaskan bahwa Arya ditemukan meninggal dunia pada Selasa, 8 Juli 2025, di Guest House Gondia, Kamar 105, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Pemeriksaan awal dan otopsi menyimpulkan kematian Arya akibat tenggelam, namun ada faktor lakban yang melilit wajahnya. Meta menilai metode bunuh diri ini tidak lazim, apalagi tidak ada pesan pribadi seperti biasanya.
Meta juga menyoroti kesimpulan polisi yang dianggap prematur. Tidak ada unsur pidana, jejak pihak lain, atau racun yang ditemukan. Namun, riwayat burn out dan indikasi keinginan bunuh diri sejak 2013 dari fakta perangkat komunikasi membuat kasus ini sangat kompleks. Hingga kini, Meta belum menerima penjelasan tertulis mengenai perkembangan penyelidikan sejak pengumuman terakhir pada 29 Juli 2025.
Harapan Keluarga
Mayor TNI (Purn) Marwan Iswandi, pengacara keluarga Arya, mengonfirmasi pengiriman surat tersebut. Ia berharap Kapolri turun langsung untuk memastikan penyelidikan dilakukan secara transparan dan menyeluruh. Keluarga Arya berencana mengunjungi Mabes Polri di Jakarta Selatan untuk memastikan kasus ini mendapat perhatian serius.
“Proses penyelidikan harus transparan dan seluruh pihak terkait perlu diperiksa dengan seksama,” tegas Marwan Iswandi. Keluarga berharap misteri kematian Arya Daru segera terungkap, sehingga pihak yang berhak mendapatkan keadilan bisa memperoleh kepastian.
Related Posts

Pencarian Berakhir Tragis: Pemuda 23 Tahun Ditemukan Tewas di Perairan Batam

Jatuh dari Motor dan Terlindas Truk, Dua Nyawa Melayang di Jakarta Utara
