Hampir Jadi Korban Salah Tuduh, Evan Ditahan Polisi dalam Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

beritakecelakaan.com– Evan, mantan karyawan Budi Awaludin di sebuah toko kelontong, sempat menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam kasus kematian satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat. Polisi meminta Evan tinggal sementara di kantor mereka karena khawatir ia menjadi sasaran emosi warga.

Keluarga korban, yang terdiri dari Sahroni, Budi Awaludin, Euis Juwita Sari, R (7 tahun), dan B (8 bulan), ditemukan tewas terkubur di halaman rumah mereka. Penemuan tragis ini mengejutkan masyarakat setempat dan memicu perhatian besar dari pihak kepolisian.

Keterlibatan Evan dalam Penjualan Mobil

Polisi mulai menelusuri hubungan Evan dengan kasus tersebut setelah tersangka R menggunakan ponsel Budi untuk menghubunginya. R berpura-pura menjadi Budi dan meminta Evan menjual dua mobil milik keluarga, yaitu Avanza dan pikap, dengan total harga Rp 80 juta.

Evan kemudian menjual mobil pikap seharga Rp 19 juta dan mentransfer Rp 14 juta ke akun Dana milik Budi. Tidak lama setelah transaksi ini, jasad satu keluarga ditemukan terkubur. Evan segera dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan pada Minggu (7/9/2025).

Polisi memastikan bahwa Evan hanya berperan sebagai saksi. Ia bersikeras bahwa urusannya terbatas pada jaminan mobil dan transfer uang, tanpa keterlibatan dalam pembunuhan. Penyelidikan lanjutan difokuskan untuk mengungkap peran R dalam tragedi tersebut.

Penemuan Mobil dan Pesan Mencurigakan

Setelah penemuan mayat, warga menemukan mobil Toyota Corolla biru bernomor polisi E 1640 PH di tepi jalan Blok Kepuh, Desa Babadan, Kecamatan Sindang, tidak jauh dari rumah Evan. Lokasi mobil ini berjarak sekitar 40 meter dari kediamannya.

Polisi menjadi lebih curiga ketika Evan menerima pesan dari nomor tak dikenal bernama Mustofa. Dalam chat tersebut, orang itu meminta Evan mengembalikan mobil miliknya. Evan menegaskan bahwa ia tidak mengenal Mustofa dan tidak terlibat dalam pembunuhan.

“Perintah mantan atasan saya meminta bantuan saya untuk menjaminkan mobil. Saya hanya melakukan itu, bukan urusan lain,” kata Evan dalam wawancara di kanal Youtube pengacara Toni.

Sejak itu, polisi meminta Evan untuk tinggal sementara di kantor mereka sebagai langkah perlindungan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penganiayaan oleh warga yang emosional.

Tersangka R Membuat Alibi untuk Menjerat Evan

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa tersangka R dan P membuat alibi cerdik untuk menjerat Evan. Mereka memanfaatkan ponsel Budi sebagai alat transaksi penjualan mobil dan membuat kesan bahwa Evan adalah pelaku utama.

“Alibi ini sempat membuat polisi dan masyarakat curiga terhadap Evan. Tersangka ingin Evan terlihat terlibat langsung dalam kasus ini,” ujar Hendra.

Investigasi ilmiah kemudian memastikan bahwa Evan tidak terlibat dalam pembunuhan. Polisi menemukan bahwa transaksi mobil yang dilakukan Evan hanya menjadi bagian dari skenario alibi tersangka.

Bukti Kunci dari Ponsel Budi

Petunjuk penting yang membebaskan Evan berasal dari ponsel Budi. Setelah transaksi mobil selesai, ponsel Budi tidak aktif lagi. Pesan terakhir dari tersangka juga menjadi bukti penting bagi penyelidikan.

“Terakhir, tersangka mengirim SMS untuk memberi tahu, ‘Kalau ada masalah jangan bawa-bawa saya, itu mobilnya saya kembalikan’,” kata Hendra. Pesan ini menunjukkan bahwa Evan hanya menjalankan transaksi kendaraan dan bukan pelaku pembunuhan.

Polisi juga mencatat bahwa mobil yang diparkir di rumah Evan menjadi fokus sementara, namun setelah bukti diverifikasi, masyarakat dan aparat kepolisian segera menyadari bahwa Evan hanya terseret alibi.

Kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu menunjukkan bagaimana tersangka dapat memanipulasi bukti dan saksi untuk menciptakan alibi. Evan, mantan bawahan Budi Awaludin, berhasil selamat dari jerat hukum karena peranannya terbatas pada transaksi mobil. Penyelidikan ilmiah, bukti digital, dan pesan-pesan dari tersangka menjadi kunci untuk membebaskannya.

Peristiwa ini juga menyoroti perlunya masyarakat dan aparat kepolisian berhati-hati dalam menilai saksi, terutama ketika tersangka mencoba mengalihkan perhatian melalui alibi yang cerdik. Evan kini bebas dari tuduhan, sementara fokus penyelidikan tetap pada tersangka R dan P untuk mengungkap seluruh fakta di balik kematian satu keluarga di Indramayu.

Bacaberitakecelakaan.com berita lainnya diBerita Google

Dapatkan informasi lain dari beritakecelakaan.com melalui WhatsApp:di sini

nita mantan steamer