PEMETAKAN Banjir Bandang di Bali, Korban Tewas Sudah 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

PEMETAKAN Banjir Bandang di Bali, Korban Tewas Sudah 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

beritakecelakaan.com – DENPASAR– Pada 10 September 2025, Provinsi Bali dilanda bencana banjir bandang yang parah.

Peristiwa ini terjadi setelah hujan ekstrem terus-menerus turun sejak malam Selasa, 9 September.

Curah hujan yang tercatat mencapai lebih dari 150 mm per hari, yang termasuk dalam kategori sangat berbahaya.

Banjir ini memengaruhi tujuh kabupaten/kota, termasuk Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Tabanan, dan Jembrana.

BNPB mencatat hingga Kamis (11/9/2025) pukul 17.00 WITA, sebanyak 16 orang meninggal dunia dan satu orang masih hilang akibat bencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merinci sebaran korban meninggal: 10 orang di Kota Denpasar, 2 di Kabupaten Jembrana, 3 di Kabupaten Gianyar, dan 1 di Kabupaten Badung.

Banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Fenomena atmosfer:Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan aktivitas gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin di wilayah Bali, yang memicu pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan lebat.
  • Faktor lingkungan:Menteri Lingkungan Hidup menyatakan bahwa tumpukan sampah yang menghalangi saluran air dan sungai serta alih fungsi lahan juga memperburuk kondisi, menyebabkan air meluap dengan cepat dan deras.

Korban dan kerusakan yang dilaporkan antara lain:

  • Korban Jiwa:Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 16 orang tewas dan tiga orang hilang.
  • Kerusakan Infrastruktur:Bencana ini merusak jembatan, jalan, dan puluhan rumah. Di Kota Denpasar, setidaknya 474 toko dan kios terendam, serta beberapa bangunan ruko roboh.
  • Pengungsian:Sekitar 562 penduduk harus mengungsi ke balai desa, musala, dan fasilitas umum lainnya, dengan jumlah pengungsi terbanyak di Kabupaten Jembrana dan Kota Denpasar.

1 Korban Masih Dicari

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, meninjau posko pengungsian di Kota Denpasar.

Ia memastikan kondisi banjir secara umum telah surut.

Fokus utama tim saat ini adalah mencari satu korban yang masih hilang serta membersihkan sisa material dan menyedot genangan air, termasuk di Pasar Badung.

Ia mengatakan fokus utama tim saat ini adalah dalam pencarian korban yang masih hilang dan pembersihan sisa material serta penyedotan genangan air di Basement Pasar Badung dan beberapa titik lainnya.

“Pasar Badung airnya terus disedot menggunakan pompa, kami juga membawa pompa dari luar Bali untuk mempercepat proses tersebut,” katanya.

Untuk mempercepat proses, BNPB bahkan mengirimkan pompa dari luar Bali.

Melihat kondisi yang semakin membaik dan tidak adanya hujan, Suharyanto mengumumkan percepatan status tanggap darurat dari yang semula diusulkan 14 hari menjadi 7 hari.

Ia menyatakan bahwa situasi di Bali pasca-banjir sudah mulai normal dan terkendali.

Lanal Denpasar Membantu Evakuasi Jenazah

Di sisi lain, Lanal Denpasar juga mengerahkan prajuritnya untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan sejak Rabu (10/9/2025) pagi, prajurit Lanal Denpasar di bawah pimpinan Komandan Lanal (Danlanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Cokorda G.P. Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr., Hanla., bergerak cepat menuju lokasi-lokasi yang terdampak banjir.

Lokasi tersebut antara lain kawasan pasar Badung, kawasan tepi sungai Badung, dan jalan utama yang tergenang air.

Prajurit Lanal Denpasar, kata Tunggul, bekerja sama dengan masyarakat setempat membantu warga yang terdampak banjir.

“Dalam peristiwa banjir bandang ini, Lanal Denpasar berhasil mengevakuasi jenazah warga korban banjir berjenis kelamin perempuan, diperkirakan usia 40 tahun di Aliran Sungai Badung, Jalan Taman Pancing menuju RSUP Sanglah Denpasar,” kata Tunggul saat dikonfirmasi Kamis (11/9/2025).

“Dan mengevakuasi korban anak yang terluka akibat terkena benda tajam di bagian kaki ke RSUD Wangaya Denpasar,” lanjutnya.

Prajurit TNI AL membantu logistik, membersihkan lumpur dan sampah banjir, meminimalkan dampak lanjutan bagi masyarakat.

Danlanal Denpasar menegaskan kehadiran TNI AL sebagai wujud pengabdian dan solusi atas kesulitan rakyat.

Dengan langkah cepat ini, diharapkan situasi darurat akibat banjir di Kota Denpasar dapat segera terselesaikan dan kondisi masyarakat kembali pulih.

Lanal Denpasar juga menegaskan komitmennya untuk terus siap siaga membantu masyarakat kapan pun diperlukan, khususnya dalam menghadapi bencana alam. (*)

Gita Irawan/Tribunnews

nita mantan steamer