Irpan Jualan Cireng Tiba-tiba Diculik 4 Orang, Satu Pelaku Mengaku Polisi, Diduga Cemburu

beritakecelakaan.com -GARUT – Seorang pria berusia 20 tahun bernama Irpan, penjual cireng di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi korban penculikan. Cireng, singkatan dari aci digoreng, merupakan makanan ringan khas Sunda dengan tekstur kenyal yang terbuat dari tepung tapioka atau kanji, pati yang diekstraksi dari umbi singkong.

Aksi Penculikan Terekam CCTV

Peristiwa penculikan ini terjadi pada Senin (8/9/2025) sore di kawasan Sukadana, Jalan Raya Cikajang, Kecamatan Cikajang, Garut. Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pelaku mendekati korban untuk membeli cireng. Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menjelaskan, “Salah satu pelaku laki-laki datang untuk membeli cireng dan meminta dibawa ke mobil.”

Beberapa saat kemudian, korban mendekati mobil pelaku untuk menyerahkan pesanan. Namun, tiga pelaku mendadak memaksa Irpan masuk ke dalam kendaraan. Korban sempat melawan hingga menimbulkan keributan dan menarik perhatian warga sekitar. Pelaku menyebut diri mereka dari pihak kepolisian, sehingga warga akhirnya membiarkan aksi tersebut.

Seorang saksi mata, Fikri (28), menambahkan, korban sempat mendapat pertolongan dari warga, tetapi pelaku menegaskan bahwa ini “masalah keluarga,” sehingga warga memilih tidak ikut campur.

Polisi Tangkap Empat Pelaku

Viralnya video rekaman CCTV dan laporan keluarga membuat aparat bergerak cepat. Kapolsek Cikajang, AKP Patri Arsoni, mengatakan, pihaknya berhasil menangkap empat pelaku: AH (27), AM (30), UU (40), dan IA (25). Para pelaku terdiri dari tiga pria dan satu wanita, semuanya warga Kota Cimahi, Jawa Barat.

Empat pelaku ditangkap Selasa pukul 00.30 WIB di dua lokasi berbeda, yakni di depan Pusdikpom Cimahi dan kontrakan di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah. Selain menculik, para pelaku juga menyiksa Irpan selama perjalanan. Korban dibawa berkeliling Garut Selatan hingga ke Pangalengan dan akhirnya ke Bandung. Selama perjalanan, Irpan mengalami penganiayaan hingga kehilangan kesadaran.

Korban Dirawat di RS AMC Cileunyi

Irpan kemudian dibawa ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung, untuk mendapatkan perawatan medis. Berdasarkan keterangan awal tersangka, tindakan penculikan dipicu oleh masalah cinta. Salah satu pelaku merasa cemburu karena istrinya diduga berkencan dengan korban. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut motif dan kronologi kasus ini.

Modus Penipuan Online Mirip Penculikan

Selain kasus Garut, terjadi kasus penipuan online yang meniru modus penculikan. Korban SA (20), mahasiswa di Semarang, dihubungi oleh jaringan penipu dari Pulau Sumatera yang menyamar sebagai polisi. Para penipu menuduh SA melakukan pencucian uang dan meminta korban untuk mengisolasi diri di hotel agar proses penyelidikan “lancar.”

Pelaku juga berhasil mencuri nomor WhatsApp korban dan menghubungi ibu SA, IDK, untuk meminta uang tebusan sebesar Rp80 juta dengan ancaman membunuh korban. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio, menegaskan, “Ini bukan penculikan fisik, melainkan penipuan online dengan modus seolah-olah korban diculik.”

Tim Jatanras Polda Jawa Tengah berhasil menemukan SA di kamar hotel nomor 306, Tembalang, Kota Semarang, pada Selasa (27/5/2025). Ibu korban didampingi tim polisi dan tidak menyerahkan uang tebusan kepada pelaku.

Pesan Polisi kepada Masyarakat

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan aparat. Ia menekankan agar masyarakat tidak panik, tetap tenang, dan segera melapor ke polisi jika menerima ancaman semacam itu.

Kedua kasus tersebut menegaskan bahwa kejahatan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik maupun online. Kasus penculikan Irpan menunjukkan bagaimana motif pribadi, seperti rasa cemburu, dapat memicu tindak kejahatan, sementara kasus SA memperlihatkan ancaman kriminal digital yang menggunakan manipulasi psikologis.

Aparat kepolisian, baik Polres Garut maupun Polda Jawa Tengah, menegaskan bahwa mereka akan menindak tegas pelaku kriminalitas dalam bentuk apapun. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, menjaga keamanan diri, dan melaporkan kejadian mencurigakan secara cepat agar kasus dapat ditangani secara tuntas.

nita mantan steamer