Warga Wonorejo Pasuruan “Ruwat Jalan” usai 3 Kecelakaan Maut dalam Sepekan
Warga Wonorejo Pasuruan Gelar Ruwat Jalan Setelah Tiga Kecelakaan Maut dalam Sepekan
Warga Wonorejo Mengadakan Ruwat Jalan untuk Memohon Keselamatan
Warga Dusun Tumpuk, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menggelar tradisi ruwat jalan di pinggir Jalan Raya Pasuruan–Malang pada Minggu (23/11/2025). Tradisi ini muncul setelah kawasan tersebut mengalami tiga kecelakaan maut dalam sepekan terakhir yang menimbulkan keresahan warga.
Arifin, pemuda yang menggagas kegiatan ini, menjelaskan bahwa ruwat jalan menjadi bentuk doa bersama demi keselamatan para pengguna jalan yang melintas setiap hari.
“Kami berdoa dan memohon keselamatan. Di jalur ini kecelakaan sering terjadi, sehingga kami berinisiatif melakukan ruwat jalan,” ujar Arifin.
Warga Menggelar Arak-arakan dan Pembacaan Doa
Tradisi ruwat jalan berlangsung dengan arak-arakan warga yang membawa tumpeng serta makanan tradisional. Selanjutnya, warga mendatangi beberapa titik jalan yang mereka anggap rawan kecelakaan. Di lokasi-lokasi tersebut, warga membaca salawat, berdoa, dan akhirnya memotong tumpeng sebagai simbol harapan keselamatan.
Kegiatan berlangsung dengan penuh kekhidmatan. Banyak warga berharap tradisi ini menjadi pengingat bagi pengendara untuk lebih berhati-hati serta mendorong pemerintah melakukan pembenahan fasilitas keselamatan jalan.
Warga Mendesak Pemerintah Memperbaiki Penerangan Jalan
Selain memanjatkan doa, Arifin juga menegaskan pentingnya perbaikan infrastruktur. Menurutnya, sebagian jalur Pasuruan–Malang berada dalam kondisi gelap karena minimnya penerangan jalan.
“Sebagian titik jalannya gelap. Kondisi ini sering memicu kecelakaan fatal. Kami berharap pemerintah memberikan perhatian lebih,” kata Arifin.
Dengan dorongan ini, warga berharap pemerintah segera menambah lampu penerangan jalan umum, terutama pada jalur-jalur gelap yang rawan kecelakaan.
Tiga Kecelakaan Maut Terjadi dalam Satu Pekan
Dalam satu pekan terakhir, tiga kecelakaan maut terjadi berturut-turut di kawasan tersebut.
Pertama, pada Jumat (7/11/2025), seorang ibu bernama Latif meninggal setelah motor yang dikendarai anaknya, Titik Inayati (27), menabrak pohon di Desa Sambisirah. Titik mengalami luka berat.
Kedua, pada Sabtu (8/11/2025), Abdullah (69), warga Desa Jatigunting, tewas setelah truk boks menabrak motornya dari belakang di depan SPBU Sambisirah.
Ketiga, pada Rabu (12/11/2025), Imam Santoso, pengendara motor asal Desa Capang, Purwodadi, meninggal setelah menabrak truk yang berhenti karena kemacetan di depan kantor BRI Wonorejo.
Ketiga kecelakaan ini membuat warga semakin khawatir sehingga mereka sepakat mengadakan tradisi ruwat jalan sebagai bentuk kepedulian dan refleksi bersama.
Warga Menutup Acara dengan Makan Bersama
Setelah rangkaian doa selesai, warga menutup kegiatan ruwat jalan dengan makan bersama di sepanjang pinggir jalan. Suasana hangat dan penuh kebersamaan mencerminkan harapan warga agar jalur Pasuruan–Malang kembali aman dilalui.
Arifin menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini ialah mengingatkan para pengguna jalan agar lebih berhati-hati serta mendorong pemerintah memperbaiki fasilitas keselamatan.
Meta SEO (YOAST)
Meta Deskripsi:
Warga Wonorejo Pasuruan menggelar ruwat jalan setelah tiga kecelakaan maut terjadi dalam sepekan. Mereka berdoa, membawa tumpeng, dan meminta pemerintah memperbaiki penerangan jalan.
Kata Kunci Utama (Focus Keyphrase):
ruwat jalan warga wonorejo pasuruan
Slug URL:
ruwat-jalan-warga-wonorejo-pasuruan
