Mobil Boks Pengangkut Es Krim Tertemper Kereta Api di Perlintasan Tumaritis Haurgeulis
beritakecelakaan.com – Pada Jumat malam, 17 Oktober 2025, sekitar pukul 19.30 WIB, sebuah kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Blok Julung, Desa Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Sebuah mobil boks pengangkut es krim tertabrak Kereta Api Majapahit 246 yang melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Kecelakaan ini terjadi di kilometer 133 + 2 jalur Salamdarma – Tumaritis. Menurut keterangan petugas keamanan PT KAI, Sofyan, kereta melintas dengan kecepatan tinggi, sementara mobil boks yang dikemudikan oleh Wawan (23) dari Subang, diduga mencoba melintasi jalur yang sebenarnya sudah ditutup untuk umum.
Identitas Kendaraan dan Pengemudi
Mobil boks yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Toyota Rangga dengan nomor polisi B-9577-SXW. Kendaraan tersebut mengangkut es krim dari kantor distribusi di Pagaden, Subang. Sopir mobil, Wawan, bersama seorang rekannya, berusaha melintasi perlintasan rel yang sudah tidak digunakan lagi. Palang pintu di perlintasan tersebut dalam posisi tergembok, namun dapat digeser, memungkinkan kendaraan untuk melintas. Saat berada di atas rel, mobil mengalami mogok, dan pada saat yang bersamaan, Kereta Api Majapahit melintas dan menabrak bagian belakang boks mobil.
Evakuasi dan Dampak terhadap Perjalanan Kereta
Akibat benturan keras, bagian belakang dan samping mobil boks ringsek parah, dan kendaraan tersebut terpelanting keluar dari jalur rel ganda. Beruntung, sopir dan rekannya berhasil keluar dari kendaraan sebelum tabrakan terjadi dan hanya mengalami luka ringan serta trauma. Petugas dari PT KAI yang berada di lokasi segera melakukan evakuasi dan pemeriksaan. Perjalanan Kereta Api Majapahit sempat tertahan beberapa menit sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Cirebon.
Imbauan Kepolisian dan PT KAI
Kapolsek Haurgeulis, yang memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP), mengimbau masyarakat untuk tidak melintasi jalur rel yang sudah ditutup, mengingat jalur tersebut tidak dijaga dan sangat berisiko. Ia juga berencana berkoordinasi dengan pihak PT KAI agar perlintasan tersebut ditutup permanen dan diberi tanda larangan yang jelas.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya disiplin dan kewaspadaan saat melintasi rel kereta api, terutama di jalur-jalur nonaktif yang kerap disalahgunakan warga sebagai jalan pintas. Pihak berwenang terus berupaya meningkatkan keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.
