Tragedi di Fly Over Lempuyangan: Motor Bonceng Tiga vs Pikap, Satu Tewas

beritakecelakaan.com – Sabtu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, suasana Fly Over Lempuyangan mendadak gempar. Sebuah motor Honda Scoopy yang ditumpangi tiga orang melaju dari arah utara. Saat memasuki turunan jembatan, motor itu berbelok ke kanan secara tiba-tiba. Dari arah berlawanan, sebuah mobil pikap melaju ke utara. Kedua kendaraan akhirnya bertabrakan keras tepat di tengah jalur.

Benturan membuat Scoopy terseret hingga lima meter dari titik awal tabrakan. Suasana jalan lengang membuat dentuman terdengar jelas dan mengagetkan warga sekitar yang masih terjaga.

Identitas dan Kondisi Korban

Kecelakaan ini menelan korban jiwa. Seorang pembonceng motor berinisial RLA meninggal di tempat akibat luka serius. Jenazahnya langsung dievakuasi oleh tim medis setelah polisi tiba.

Pengendara Scoopy, NS (21), menderita luka pada jidat yang bengkak serta bibir yang sobek. Pembonceng lainnya, DE (20), mengalami cedera cukup parah pada kaki kanan. Kedua korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan cepat.

Menurut keterangan saksi, posisi para penumpang cukup berdesakan karena motor hanya didesain untuk dua orang. Kondisi ini diduga memperburuk kendali saat motor bermanuver di turunan fly over.

Langkah Penyelidikan Aparat

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, memastikan penyelidikan dilakukan menyeluruh. Polisi memeriksa jejak rem, posisi kendaraan, dan keterangan saksi. Semua bukti akan disusun untuk mengetahui siapa yang paling bertanggung jawab dalam kecelakaan ini.

“Penyelidikan masih berjalan. Kami akan pastikan kronologi utuh berdasarkan saksi dan olah TKP,” ujarnya. Polisi juga menekankan pentingnya kesabaran keluarga menunggu hasil pemeriksaan resmi agar tidak muncul spekulasi yang menyesatkan.

Pesan Keselamatan bagi Pengendara

Insiden ini menjadi pengingat keras tentang bahaya berboncengan lebih dari dua orang. Kendaraan roda dua memiliki batas muatan yang tidak boleh dilanggar. Tiga penumpang membuat keseimbangan terganggu, terutama saat melintasi turunan atau jalur berkelok.

Selain itu, tabrakan di jam dini hari menunjukkan risiko berkendara saat kondisi tubuh lelah. Warga diharapkan lebih berhati-hati, menjaga batas aman, dan tidak melanggar aturan lalu lintas sekecil apa pun.

Pihak kepolisian berencana memperkuat patroli dan sosialisasi terkait keselamatan berkendara, khususnya di kawasan rawan kecelakaan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran agar tragedi serupa tidak kembali terulang di jalan raya Yogyakarta.

nita mantan steamer